Dalam dunia medis, mata rabun terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu rabun jauh dan rabun dekat.
1. Rabun Jauh (Miopia)
Salah satu jenis mata rabun adalah rabun jauh atau yang juga dikenal dengan istilah medis miopia.
Penderita miopia akan mengalami kesulitan dalam melihat objek yang berada di kejauhan, sementara objek yang berada dalam jarak dekat masih terlihat jelas.
Ini disebabkan karena fokus cahaya tidak tepat pada retina, melainkan terjadi di depan retina.
2. Rabun Dekat (Hipermetropia)
Sementara itu, rabun dekat atau hipermetropia adalah kondisi sebaliknya.
Penderita hipermetropia akan mengalami kesulitan dalam melihat objek yang berada dalam jarak dekat, namun objek yang berada di kejauhan cenderung terlihat lebih jelas.
Hal ini terjadi karena fokus cahaya jatuh di belakang retina.
Penyebab Mata Rabun
Penyebab dari kedua jenis rabun mata ini bisa bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup.
Beberapa faktor risiko yang dapat memicu rabun mata antara lain:
1. Faktor Genetik: Kondisi mata rabun seringkali memiliki keterkaitan dengan faktor genetik.
Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami rabun mata, kemungkinan besar anak-anaknya juga akan mengalami kondisi serupa.
2. Kebiasaan Penggunaan Gadget: Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama pada jarak yang terlalu dekat, dapat meningkatkan risiko terkena rabun mata, terutama pada anak-anak dan remaja.
3. Kurangnya Istirahat Mata: Mata yang terus-menerus dipaksa bekerja tanpa istirahat juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan, termasuk mata rabun.
4. Kurangnya Asupan Nutrisi: Pola makan yang kurang sehat dan kekurangan nutrisi tertentu juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan rabun mata.
Gejala Mata Rabun
Gejala yang biasanya muncul pada penderita rabun mata antara lain:
1. Penglihatan Kabur: Penglihatan yang kabur baik pada jarak dekat maupun jarak jauh adalah salah satu gejala utama rabun mata.
2. Sulit Melihat Objek Jarak Jauh atau Dekat: Penderita rabun mata akan mengalami kesulitan dalam melihat objek yang berada pada jarak tertentu, tergantung pada jenis rabun mata yang dialami.
3. Mata Mudah Lelah: Mata akan terasa lelah, khususnya setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus penglihatan.
Pencegahan
Untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena rabun mata, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti:
1. Istirahat Mata: Berikan istirahat yang cukup bagi mata, terutama saat bekerja atau bermain dengan gadget.
2. Pemeriksaan Mata Rutin: Lakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat rabun mata dalam keluarga.
Dengan memahami lebih dalam tentang penyebab dan gejala mata rabun, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap kondisi kesehatan mata mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat rabun mata dalam keluarga.
Kesehatan mata adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik.
