Meskipun penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi ini.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Usia: Kanker ovarium lebih umum terjadi pada wanita yang telah melewati masa menopause, terutama pada usia di atas 50 tahun.
2. Genetika: Riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium.
Khususnya, mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 diyakini memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kanker ovarium.
3. Riwayat Reproduksi: Wanita yang belum pernah hamil atau memiliki riwayat menstruasi yang panjang juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
4. Penggunaan Hormon: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dari terapi penggantian hormon setelah menopause dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
5. Obesitas: Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium.
Gejala Kanker Ovarium
Gejala kanker ovarium sering kali tidak spesifik dan dapat dengan mudah diabaikan atau dikaitkan dengan kondisi lain.
Namun, penting untuk mengenali gejalanya agar dapat segera mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Pembengkakan pada Perut: Perut yang terasa membesar tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda awal kanker ovarium.
2. Perut Selalu Terasa Kembung: Perut yang selalu terasa kembung atau penuh dapat menjadi gejala yang sering kali diabaikan.
3. Sakit Perut: Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bagian bawah dapat menjadi gejala kanker ovarium.
4. Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang tidak disengaja dan tanpa alasan yang jelas perlu diwaspadai sebagai gejala potensial kanker ovarium.
5. Cepat Kenyang: Merasa cepat kenyang atau merasa kenyang dengan jumlah makanan yang lebih kecil dari biasanya dapat menjadi gejala kanker ovarium.
6. Mual: Mual yang terus menerus atau mual yang tidak merespon terhadap pengobatan biasa dapat menjadi tanda peringatan.
7. Perubahan pada Kebiasaan Buang Air Besar: Perubahan seperti konstipasi yang berkepanjangan perlu diperhatikan.
8. Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat: Frekuensi buang air kecil yang meningkat tanpa alasan yang jelas juga dapat menjadi tanda gejala kanker ovarium.
9. Sakit Saat Berhubungan Seks: Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks juga bisa menjadi gejala kanker ovarium.
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang serius namun bisa diobati jika terdeteksi pada tahap awal.
Penting untuk mengenali gejalanya dan berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko yang meningkat.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kita dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terkena kanker ovarium.
