Salah satu penyebab utama seseorang sulit berhenti merokok adalah karena kandungan nikotin.
Nikotin adalah zat kimia yang bersifat adiktif, yang artinya dapat menyebabkan ketergantungan.
Dalam setiap batang rokok, rata-rata terdapat sekitar 2 mg nikotin yang terserap ke dalam tubuh.
Setelah dihirup, nikotin mencapai otak dalam waktu kurang dari 10 detik, sehingga memberikan sensasi menyenangkan atau “rileks” bagi perokok.
Selain nikotin, rokok juga mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya lainnya, termasuk tar, karbon monoksida, dan zat-zat yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Kombinasi dari zat-zat ini tidak hanya merusak organ-organ vital seperti paru-paru, jantung, dan pembuluh darah, tetapi juga memperburuk kesehatan secara umum.
Sayangnya, walaupun risiko kesehatan ini sudah banyak diketahui, banyak perokok tetap kesulitan berhenti karena kecanduan nikotin yang sangat kuat.
Ketika nikotin memasuki tubuh, ia merangsang produksi dopamin di otak.
Dopamin adalah zat kimia yang terkait dengan rasa bahagia dan kenyamanan.
Seiring berjalannya waktu, tubuh akan terbiasa dengan jumlah nikotin yang ada, sehingga membutuhkan lebih banyak nikotin untuk mendapatkan efek yang sama.
Inilah yang membuat perokok terus-menerus ingin merokok.
Gejala Ketika Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah proses yang tidak mudah dan sering disertai dengan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, terutama pada fase awal.
Gejala ini muncul karena tubuh telah terbiasa dengan asupan nikotin, sehingga ketika asupan nikotin dihentikan, tubuh mengalami “penarikan nikotin” atau withdrawal.
Gejala-gejala ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun secara umum, berikut adalah beberapa gejala yang paling sering dirasakan:
1. Kecemasan dan Stres: Nikotin memberikan efek menenangkan pada otak, sehingga ketika asupan nikotin dihentikan, perokok bisa merasa lebih cemas atau stres.
2. Iritabilitas: Banyak orang yang mencoba berhenti merokok menjadi mudah tersinggung atau marah karena tubuh mereka menyesuaikan diri dengan tidak adanya nikotin.
3. Sulit Berkonsentrasi: Selama beberapa minggu pertama setelah berhenti merokok, seseorang mungkin merasa kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi.
4. Mengidam Rokok: Dorongan untuk merokok atau mengidam adalah salah satu gejala penarikan nikotin yang paling umum. Keinginan ini seringkali sangat kuat, terutama di awal masa berhenti merokok.
5. Gangguan Tidur: Beberapa orang mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun pada malam hari ketika mereka berhenti merokok.
6. Peningkatan Nafsu Makan: Nikotin juga diketahui dapat menekan nafsu makan. Ketika seseorang berhenti merokok, mereka mungkin merasa lebih sering lapar dan nafsu makan mereka meningkat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Gejala-gejala ini umumnya muncul dalam 24 jam pertama setelah berhenti merokok, dan bisa bertahan selama beberapa minggu.
Namun, semakin lama seseorang berhenti merokok, gejala-gejala ini akan berkurang, dan tubuh akan mulai pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh rokok.
Mengapa Harus Stop Rokok?
Berhenti merokok memberikan banyak manfaat kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam waktu 20 menit setelah rokok terakhir Anda, tekanan darah dan detak jantung mulai kembali normal.
Setelah 12 jam, kadar karbon monoksida dalam darah kembali ke tingkat normal.
Dalam beberapa minggu, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru meningkat secara signifikan.
Dalam jangka panjang, berhenti merokok mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru kronis, dan berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
Bagi mereka yang telah merokok dalam waktu yang lama, setiap hari tanpa rokok adalah langkah menuju kehidupan yang lebih sehat dan panjang umur.
Rokok mengandung nikotin yang sangat adiktif dan menyebabkan banyak orang sulit berhenti meskipun sudah menyadari risiko kesehatan yang ditimbulkannya.
Gejala-gejala seperti kecemasan, iritabilitas, dan keinginan kuat untuk merokok sering kali dialami ketika mencoba berhenti.
Namun, manfaat kesehatan yang didapatkan setelah berhenti jauh lebih besar daripada kesulitan sementara yang dihadapi.
Jika Anda seorang perokok, tidak ada kata terlambat untuk berhenti.
Dukungan dari keluarga, teman, atau program berhenti merokok dapat membantu Anda melewati proses ini dan mendapatkan kembali kesehatan Anda.
Ingatlah, langkah pertama selalu yang paling sulit, tetapi hasilnya akan sepadan.
