Dalam lingkup bisnis jaringan seperti HNI, terdapat prinsip menarik mengenai kepemilikan POIN atas produk yang dibeli oleh konsumen non-agen.
Prinsip ini memicu pertanyaan: POIN dari produk yang dibeli konsumen non-agen sebenarnya untuk siapa?
Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip ini dan menggali lebih dalam tentang kepemilikan POIN dalam konteks ini.
Mengajak Konsumen Menjadi Agen HNI
Salah satu prinsip utama yang dipegang HNI adalah mengajak setiap konsumen non-agen yang membeli suatu produk untuk segera bergabung menjadi agen.
Bahkan pada saat pembelian pertama, konsumen diberikan kesempatan menjadi agen dengan mendapatkan kartu diskon.
Langkah ini dirancang untuk memaksimalkan manfaat bagi konsumen sekaligus memperluas jaringan agen HNI.
Kepemilikan Poin pada Pembelian Pertama
Ketika konsumen non-agen membeli produk HNI, kemudian memutuskan untuk bergabung menjadi agen, maka kepemilikan POIN atas produk yang diakumulasikan sejak pembelian pertama adalah milik agen yang menjual produk tersebut ke konsumen.
Pada tahap ini Agen yang baru mendaftar masih menjadi konsumen dan tujuannya adalah membeli produk tersebut.
Poin Produk dalam Skema Poin HNI
Dalam skema bisnis jaringan HNI, konsep POIN mempunyai peranan penting.
Poin ini nantinya dapat diakumulasikan dan dihitung dalam serangkaian penilaian atau bonus yang diberikan kepada agen.
Oleh karena itu, memiliki POIN yang signifikan menjadi tujuan setiap agen dalam upaya membangun bisnisnya.
Konsumen Yang Juga Menjadi Agen
Jika konsumen non-agen memutuskan untuk bergabung dan membeli produk dengan total poin di atas 100 PV, maka poin hasil pembelian akan diinput ke agen baru tersebut.
Namun, jika total poin yang dibeli oleh konsumen dan agen baru tersebut di bawah atau sama dengan 100 PV, maka poin tersebut menjadi milik agen yang merekrutnya.
Dalam keadaan konsumen yang menjadi agen baru membeli produk di bawah 100 PV, maka poin tidak akan diinput ke agen baru tersebut, melainkan untuk agen yang merekrutnya.
Ini adalah hasil dari GESIT-nya seorang agen dalam melakukan prospecting pelanggan secara efektif.
Poin-poin ini dapat digunakan oleh agen itu sendiri atau dibagikan kepada mitra bisnisnya.
Poin Produk pada Konsumen Non-Agen
Dalam hal konsumen membeli suatu produk tanpa niat menjadi agen, maka POIN hasil pembelian tersebut menjadi milik sah agen yang melakukan penjualan.
Ini adalah skenario yang jelas dan tidak ada keraguan tentang perolehan poin.
Dalam skema bisnis jaringan HNI, POIN memegang peranan sentral.
Konsep kepemilikan poin-poin tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk apakah konsumen memutuskan untuk bergabung menjadi agen atau tidak.
Prinsip-prinsip yang dijelaskan di atas memberikan gambaran bagaimana POIN dikelola dalam konteks jaringan bisnis HNI.
Order Produk Non Agen Disini I Order Produk Agen Disini I Tentang & Disclaimer