Jenis disentri ini disebabkan oleh bakteri shigella.
Ini merupakan bentuk disentri yang paling umum terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 120 juta kasus disentri parah, termasuk jenis ini, dilaporkan setiap tahunnya.
Mayoritas kasus terjadi pada balita.
Disentri basiler biasanya menular melalui lingkungan yang kotor.
Manusia dapat terinfeksi melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran pengidap, terutama ketika proses higiene tidak dijaga dengan baik, seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar.
2. Disentri Amoeba atau Amoebiasis
Penyakit ini disebabkan oleh amoeba bernama Entamoeba histolytica.
Disentri amoeba lebih umum terjadi di daerah tropis.
Sama seperti disentri basiler, disentri amoeba juga dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran pengidap.
Gejala Disentri
Diare berdarah atau lendir
Kram perut yang parah
Mual dan muntah
Demam
Pencegahan Disentri
1. Jaga Kebersihan: Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah buang air besar atau mengganti popok.
2. Konsumsi Makanan Aman: Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah matang dan bersih.
3. Hindari Air Terkontaminasi: Minumlah air bersih yang sudah dimasak atau yang berasal dari sumber yang terpercaya.
4. Vaksinasi: Beberapa vaksin dapat membantu mencegah beberapa jenis disentri, terutama untuk mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah dengan risiko tinggi.
Pengobatan Disentri
Jika Anda mengalami gejala disentri, penting untuk segera mencari perawatan medis.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasari.
Selain itu, penting juga untuk minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
Dengan mengenali gejalanya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat membantu melindungi diri dan orang-orang di sekitar Anda dari infeksi ini yang berpotensi berbahaya.
